Jakarta –
Hari ini 30 November 2022 adalah periode penguncian stok Pergi ke lebih. Artinya pemegang saham lama sebelum Penawaran Umum Perdana (IPO) akan dapat menjual atau mentransaksikan sahamnya di pasar modal mulai 1 Desember 2022.
GoTo sendiri memiliki sederet pemegang saham sebelum IPO. Pemegang saham GoTo terbesar antara lain Goto Peopleverse Fund 106,9 miliar saham atau 9,03%, Taobao China Holding Limited 104,7 miliar atau 8,84%, hingga SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. 103,1 miliar saham atau 8,71%.
Sebagai catatan, Taobao China Holding mewakili Alibaba Group Holding Ltd. Sedangkan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd berafiliasi dengan Softbank.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Jumlah pihak lain atau pihak yang memiliki kepemilikan kurang dari 5% adalah sebesar 745,6 miliar atau 62,96%. Lalu ada kepemilikan publik sebesar 40,6 miliar saham atau 3,43%.
Sedangkan PT Saham Anak Bangsa memiliki 20,98 miliar saham atau setara dengan 2,27%. William Tanuwijaya sebagai pengendali memegang 20,98 miliar saham atau 1,77%.
Andre Soelistyo sebagai pengendali memegang 9,98 miliar saham atau 0,84%. Kevin Bryan Aluwi sebagai pengendali memiliki kepemilikan 9,06 miliar saham atau 0,77%. Dan Melissa Siska Juminto sebagai pengendali memegang 5,08 miliar saham atau 0,43%.
Saham treasury berjumlah 10,26 miliar atau 0,87%. Secara total, jumlah saham Pergi ke saat ini tercatat sebesar Rp 1,184 triliun.
Merujuk keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 24 Oktober 2022, GOTO saat ini sedang menjajaki kemungkinan untuk melakukan coordinated secondary offer atas saham GOTO yang dimiliki pemegang saham pre-IPO.
Istilah penawaran sekunder berbeda dengan penerbitan saham baru baik melalui mekanisme rights issue (dengan hak memesan sekuritas) maupun private placement (tanpa hak memesan sekuritas).
Namun, tindakan perseroan ini mengacu pada proses ‘perjodohan’ atau fasilitasi antara pemegang saham pra IPO dengan investor baru di pasar negosiasi agar tidak merusak harga di bursa.
(kil/das)