Jakarta –
Gempa terjadi di barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan magnitudo 5,6. Guncangan gempa ini dirasakan di wilayah Jabodetabek termasuk Jakarta Selatan.
Pusing dan mual seringkali muncul beberapa detik setelah gempa terjadi. Kondisi yang biasa disebut dengan nyeri gempa ini sering dirasakan oleh korban gempa saat gempa usai.
Menurut praktisi kesehatan dari Rumah Sakit Siloam Karawaci, dr Vito A Damay SpJP(K), M.Kes, menjelaskan mengapa seseorang bisa merasakan pusing setelah gempa.
“Saat terjadi gempa, kita mengalami perubahan postur tubuh dan pandangan mata, ini juga terkait dengan fungsi vestibular/keseimbangan tubuh kita,” jelas dr Vito saat dihubungi detik.com, beberapa waktu lalu.
Dr Vito menjelaskan lagi, saat terjadi gempa yang disertai tremor, tubuh akan mengira ada masalah keseimbangan.
“Keseimbangan kita dikendalikan oleh telinga tengah, juga saraf di mata dan kaki. Jadi saat bergetar, tubuh akan berusaha menyesuaikan diri dan mengambil waktunya,” tambah Dr Vito.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dr Vito memberikan beberapa tips untuk mengatasi sakit kepala pasca gempa. Salah satunya adalah minum air hangat.
“Istirahat sambil berbaring dan minum air hangat dapat meredakan keluhan pusing pasca gempa,” saran dr Vito.
Tak hanya itu, dr Vito juga menganjurkan pemberian antihistamin jika dirasa pusing belum reda. Namun obatnya tetap berdasarkan resep dokter.
Simak Video “Hati-Hati Saat Mengirim Pesan Belasungkawa, Jangan Pura-pura Peduli”
[Gambas:Video 20detik]
(halo)