Jakarta –
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak kehidupan. Salah satu yang terdampak adalah pengusaha dekorasi, Fera Nurfikahyanti di Bantul, Yogyakarta. Setelah merumahkan banyak karyawannya, Fera dan suaminya, Aditya Hari Sasongko memutuskan untuk membuat usaha peternakan bernama Asia Goat Farm.
“Akhirnya saya dan suami Aditya Hari Sasongko membuat usaha agribisnis bernama Asia Goat Farm. Dengan konsep zero waste farming dan free education. Keunikan kami menggabungkan kegiatan agribisnis dengan event modern. Misalnya mengadakan lomba 17s, senam, dan lain-lain. kegiatan yang salah satu hadiahnya adalah kambing,” kata Fera kepada detikcom.
Peternakan yang ia rintis bersama suaminya tidak hanya menjual kambing, tapi juga menyediakan tempat penyimpanan kambing untuk aqiqah atau kurban. Selain memiliki kambing yang terjamin perawatannya, Asia Goat Foam telah menyiapkan olahan daging kambing dengan berbagai kemasan yang tersedia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Paket tersebut ditawarkan dengan berbagai harga dan menu olahan domba yang beragam. Pembeli bisa memilih menu yang sudah disiapkan seperti gulai kambing, sate kambing, kambing bakar, tengkleng kambing, dan sop kambing. Untuk rasa memang tidak bisa dipungkiri, pasti enak dan siap untuk langsung disantap. Tidak berhenti disitu, Asia Goat Farm juga memproduksi dan menjual pupuk, bibit pakan, dan olahan limbah bulu kambing.
Foto: Instagram Peternakan Kambing Asia
“(Dalam satu bulan) 70 ekor kambing dan hasil olahannya (terjual), 20 bungkus bibit pakan, 30 karung kohe dasar, 30 gantungan kunci olahan dari limbah bulu kambing,” jelas Fera.
Menurut Fera, hasil produksi dari Asian Goat Farm miliknya bisa mencapai Rp 85 juta sebulan. Jumlah tersebut mampu ia raih dengan strategi Corporate Social Responsibility (CSR) dan peningkatan brand awareness melalui media sosial.
“Kami juga memiliki kegiatan berkelanjutan yang sudah menjadi komitmen kami sejak tahun 2021, yaitu melatih generasi muda dan masyarakat, memberikan pelatihan gratis tentang dunia peternakan, dimana kami membagikan bibit pakan ternak untuk dijadikan bekal memulai wirausaha,” kata Fera.
“Kami telah membantu lebih dari 150 orang. Selain itu, kami telah membagikan dan menanam lebih dari 250 pohon sebagai langkah berkelanjutan menuju alam, di mana kami memiliki program beli 1 kambing 1 pohon. Kini dengan Asia Goat Farm, kami dapat menghilangkan tembok dari diskriminasi terhadap perempuan, sehingga perempuan bisa bersaing di dunia agribisnis,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Asia Goat Farm merupakan salah satu peserta webinar ‘Kembangkan Bisnis Kuliner Anda vol. 2’ yang diselenggarakan oleh KraftHeinz Food Service Institute bersama detikcom. Berbeda dengan sebelumnya, webinar ini membahas tentang pembuatan konten yang menarik, serta pentingnya laporan keuangan untuk bisnis kuliner, dan demo masak untuk memberikan ide-ide menarik bagi bisnis kuliner.
(fhs/ega)