Jakarta –
Jason David Frank, yang berperan sebagai Green Power Rangers di tahun 90-an, meninggal dunia di usia 49 tahun. Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Frank.
“Sayangnya kabar itu benar adanya,” ujar perwakilan Jason, David Frank, dikutip People.
Dikutip dari The Guardian, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait penyebab kematian ‘Green Power Rangers’, ada kabar ia meninggal karena bunuh diri.
Di luar kasus ini, bunuh diri sebenarnya bukanlah penyakit mental. Namun, masalah serius ini muncul dari gangguan kesehatan mental yang tidak diobati seperti depresi berat, gangguan bipolar, gangguan stres pascatrauma, gangguan kecemasan, dan gangguan makan.
Oleh karena itu, jika Anda melihat seseorang yang memiliki kecenderungan bunuh diri, sebaiknya jangan dibiarkan begitu saja. Mintalah bantuan dari teman atau anggota keluarga lain jika memungkinkan. Tidak hanya itu, sebisa mungkin jauhkan mereka dari benda tajam atau apapun yang bisa digunakan untuk melukai diri sendiri.
Penyebab Bunuh Diri
Dikutip dari Mayo Clinic, pikiran untuk bunuh diri seringkali dipicu oleh berbagai faktor. Seringkali itu terjadi sebagai akibat dari perasaan seolah-olah seseorang tidak dapat mengatasi situasi hidupnya. Ada risiko lain seperti:
Pernah mencoba bunuh diri sebelumnya Merasa putus asa, tidak berharga, cemas, terisolasi secara sosial atau kesepian Pernah mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kehilangan orang yang dicintai, wajib militer, putus cinta atau masalah keuangan atau hukum Memiliki penyalahgunaan zat, alkohol atau obat-obatan. Hal ini dapat memperburuk pikiran untuk bunuh diri dan membuat seseorang merasa sembrono atau cukup impulsif untuk menindaklanjutinya Memiliki pikiran untuk bunuh diri dan memiliki akses ke senjata api di rumah Memiliki gangguan kejiwaan yang mendasarinya, seperti depresi berat, gangguan stres pascatrauma, atau gangguan bipolar riwayat keluarga dengan gangguan mental, penyalahgunaan zat, bunuh diri atau kekerasan, termasuk kekerasan fisik atau seksual Memiliki kondisi medis yang dapat dikaitkan dengan depresi dan pikiran untuk bunuh diri, seperti penyakit kronis, sakit kronis, atau penyakit terminal Tidak mendukung keluarga atau lingkungan yang bermusuhan
Tanda-tanda Orang yang Ingin Bunuh Diri
Sedih atau tertekan untuk waktu yang lama
Kesedihan berkepanjangan, perubahan suasana hati, dan kemarahan yang tak terduga.
menyerah
Merasakan keputusasaan yang mendalam tentang masa depan, dengan sedikit harapan bahwa keadaan akan membaik.
sendiri
Memilih menyendiri dan menghindari teman atau aktivitas sosial juga merupakan gejala depresi yang menjadi penyebab utama bunuh diri. Ini termasuk kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
Perubahan kepribadian atau penampilan
Seseorang yang mempertimbangkan untuk bunuh diri mungkin menunjukkan perubahan sikap atau perilaku, seperti berbicara atau bergerak dengan kecepatan atau kelambatan yang tidak biasa. Selain itu, orang tersebut mungkin tiba-tiba menjadi kurang peduli dengan penampilan pribadinya.
perilaku sembrono
Perilaku yang berpotensi berbahaya, seperti mengemudi sembrono, seks tanpa kondom, dan peningkatan penggunaan narkoba atau alkohol, dapat menunjukkan bahwa orang tersebut tidak lagi menghargai hidupnya.
Bicara tentang bunuh diri
Sekitar 50 persen hingga 75 persen dari mereka yang mempertimbangkan untuk bunuh diri akan memberikan ‘sinyal’ atau tanda peringatan kepada teman atau kerabatnya. Mereka mungkin lebih sering berbicara tentang kematian dan mengatakan hal-hal yang jarang mereka katakan seperti “Akan lebih baik jika saya tidak ada di sini.”
CATATAN: Jika Anda berpikir untuk bunuh diri, segera dapatkan bantuan dengan menghubungi psikolog dan psikiater terdekat. Jika seseorang di sekitar Anda mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri, itu tidak boleh dianggap sebagai lelucon.
Tonton Video “Tangani Pasien COVID-19, Dokter di India Putuskan Bunuh Diri”
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)