Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan hal itu sudah terjadi inflasi untuk periode Januari 2023 sebesar 0,34% secara bulanan (month to month/mtm) dan 5,28% secara tahunan (year to year/yoy). Salah satu penyebab inflasi adalah kenaikan pajak rokok.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan inflasi pada Januari 2023 dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari keputusan pemerintah menaikkan tarif cukai rokok sebesar 10%, penurunan harga BBM pada 3 Januari hingga keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan.
“Ini kebijakan pemerintah dan bank sentral yang akan mempengaruhi inflasi 2023,” kata Margo dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/2/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Margo menjelaskan, setiap kenaikan cukai rokok pasti akan berdampak pada inflasi. Bahkan kenaikan cukai rokok akan berpengaruh pada bulan berikutnya setelah terjadi kenaikan.
“Bahwa dari data historis ada kenaikan cukai pada satu waktu jika dari perkembangan akan berpengaruh tidak hanya pada bulan yang bersangkutan, tetapi juga pada bulan berikutnya,” terangnya.
“Misalnya pada 2021 pemerintah akan menaikkan cukai menjadi 12,5% dari cukai rokok. Efek rokok kretek di tahun 2021 sudah terlihat,” imbuhnya.
Meski begitu, ada faktor lain yang menghambat laju seperti kebijakan penurunan harga bensin dan solar pada 3 Januari 2023. Ada juga keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga pada 19 Januari 2023 menjadi 5,75%.
Tonton juga videonya: Jokowi Arahkan Kementerian Massa Atasi Inflasi
[Gambas:Video 20detik]
(da/da)