Jakarta –
Acara memasak yang menguji kontestan untuk diproses daging baru-baru ini diadakan di Jakarta. Melawan 8 peserta, mahasiswa asal Bandung berhasil menjadi juara.
Tak hanya acara masak-memasak di televisi, beberapa acara memasak juga sengaja digelar untuk meningkatkan kualitas keterampilan para chef muda. Belum lama ini Lomba Jagal dan Masak Nasional 2022 baru digelar di empat kota.
Ada delapan kontestan yang dipilih dewan juri untuk maju ke babak final di Jakarta (23/11). Para peserta ini mewakili mahasiswa sekolah kuliner dan chef profesional dari Jakarta, Bali, Bandung, dan Yogyakarta.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pada babak final, peserta dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni sekolah kuliner yang diisi empat kelompok dan profesional chef yang juga diisi empat kelompok. Berlangsung di hotel Raffles, babak final berlangsung panas karena para kontestan menyiapkan meja masak masing-masing.
Baca juga: Pelanggan Ini Ditagih di Restoran, Gara-gara Tip
Refleksi dan komentar tajam dibuat oleh para juri saat menilai hidangan para kontestan. Foto: detikcom
Tatapan tajam chef yang bertindak sebagai juri menambah ketegangan pada babak final National Butchering and Cooking Competition 2022. Juri yang menilai masakan peserta adalah chef Vindex Tengker, chef Stefu Santoso dan chef Gilles Marx sebagai juri. presiden Le Disciples Escoffier Indonesia.
Banyak aspek yang dinilai oleh dewan juri, mulai dari rasa, penyajian hidangan, persiapan profesional, mise en place, hingga cara kerja peserta. Untuk bisa keluar sebagai juara, kontestan harus menyajikan sajian terbaik dengan bahan utama yaitu daging daging sapi potong yang dipasok oleh Meat and Livestock Australia.
“Peserta bisa menggunakan bahan pelengkap apa saja, namun daging harus tetap menjadi bahan dominan dan komponen utama dalam menunya,” kata chef Vindex Tengker kepada detikcom (23/11).
Ada aturan berbeda yang diberikan dewan juri untuk kontestan kategori pelajar sekolah kuliner dan chef profesional. Untuk mahasiswa kuliner diberikan waktu 2 jam untuk menyiapkan makanan sedangkan chef profesional hanya diberikan waktu 90 menit untuk memasak daging yang telah disiapkan.
Untuk kategori pelajar sekolah kuliner dan chef profesional, dipilih tiga tim terbaik yang memperebutkan total hadiah Rp 30 juta. Foto: detikcom
Peserta dipersilakan untuk memproses dagingDaging adalah hidangan tradisional yang istimewa. Ada yang menyajikan sate maranggi, ada pula yang membuat sei cowi untuk memadukan daging sapi yang juicy dengan nasi tutug oncom khas Sunda.
Pada saat pengumuman pemenang, para kontestan tampak semakin tegang. Evaluasi sengit terjadi antara juri dengan skor yang sedikit berbeda.
Tepat pukul 13.00 WIB, juri mulai mengumumkan pemenang untuk masing-masing kategori. Ada total hadiah Rp 30 juta untuk 3 pemenang dari masing-masing kategori, baik mahasiswa kuliner maupun chef profesional. Juara pertama mendapatkan hadiah sebesar Rp 7 juta, juara kedua mendapatkan Rp 5 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 3 juta.
Juara pertama kategori pelajar sekolah kuliner diberikan kepada pasangan Muhammad Kabul dan Nicholas Devowen Novrando dari Akademi Pariwisata NHI Bandung. Pengumuman ini disambut gembira oleh para penggemar yang datang untuk menunjukkan dukungannya. disusul tim Elizabeth International dari Bali di posisi kedua dan Podomoro University di posisi ketiga.
Sedangkan untuk kategori chef profesional, St. Regis Hotel Bali baru-baru ini ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan acara G20. Kemudian disusul Restoran Bakerman di posisi kedua dan Apero Coffee and Co Bandung di posisi ketiga.
Simak video “Melihat Proses Pembuatan Roti Karakter Berbagai Bentuk”
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)