Jakarta –
Amerika Serikat mengejutkan dunia terkait epidemi ‘fentanyl’. Dilaporkan bahwa lebih dari 100 ribu orang Amerika meninggal karena overdosis obat tahun lalu selama pandemi COVID-19.
Disebut epidemi horor fentanyl karena begitu banyak warga AS ditemukan tewas setelah mengonsumsi obat opioid sintetik ini.
Para tunawisma juga ditemukan meninggal dunia setelah menggunakan fentanyl, bahkan seorang bayi dilaporkan hampir meninggal karena meminum obat tersebut. Namun, polisi tidak merinci bagaimana bayi itu bisa menelan fentanyl.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun, mereka sedang mencari kemungkinan obat fentanil bebas di taman tersebut, dengan melakukan penggeledahan di taman terkait.
Apa itu Fentanil?
Fentanyl adalah obat yang dikembangkan untuk mengobati rasa sakit yang parah akibat penyakit seperti kanker. Penggunaan fentanyl dalam dosis kecil bisa berakibat fatal karena obat ini 50 kali lebih kuat dari heroin.
Menurut Badan Penegakan Narkotika Amerika Serikat, fentanil dengan cepat menjadi obat yang mematikan di Amerika Serikat. Faktanya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan kematian akibat overdosis obat melonjak 28,5 persen dalam 12 bulan terakhir sejak April lalu.
Efek Samping Fentanyl
Dikutip dari Monthly Index of Medical Specialties (MIMS), fentanil dapat menyebabkan sejumlah efek samping, seperti:
Pusing Mengantuk Beberapa masalah penglihatan seperti penglihatan kabur Dapat menyebabkan tekanan darah turun Mual Muntah Sembelit Mulut kering Sakit perut Mulut bengkak Sulit tidur Berkeringat berlebihan
Beberapa efek samping mungkin memerlukan perhatian medis segera, seperti:
Pernapasan berat, lambat, atau dangkal Rasa kantuk yang ekstrem atau tidak biasa Pingsan Detak jantung lambat Nyeri dada Demam sangat tinggi Kekakuan otot Gerakan yang tidak disengaja Perubahan status mental Halusinasi (melihat, mendengar atau merasakan hal-hal yang tidak ada) Kejang Mual dan muntah Kehilangan nafsu makan Kelelahan Lemah dan pusing . Ruam Pembengkakan pada wajah, mata atau mulut
Mengapa Fentanil?
Pakar penyalahgunaan narkoba dan Profesor epidemiologi di Universitas Columbia, Katherine Keyes, mengungkapkan bahwa opioid sintetik, khususnya fentanil, merupakan kontributor terbesar meningkatnya angka kematian akibat overdosis obat. Pengguna obat-obatan seperti kokain atau metamfetamin baru-baru ini dinyatakan positif mengandung fentanil.
“Ini semacam epidemi yang bergerak yang awalnya berfokus pada orang yang menggunakan banyak opioid seperti heroin, tapi sekarang mulai menyebar ke orang yang juga menggunakan obat lain,” katanya.
“Itu dengan cepat meningkatkan jumlah kematian overdosis pada pengguna narkoba yang lebih luas.”
Simak Video “Mencatat Lebih Dari 92 Juta Kasus, Warga AS Pesimistis Dengan Pandemi Covid-19”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)