Jakarta –
Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap penangguhan tersebut ekspor nikel oleh Indonesia dan harus menyalurkan nikel ke luar negeri lagi. Kepala Staf Kepresidenan (Purn) Moeldoko mengatakan Indonesia masih perlu berjuang.
“Ya harus kita lawan. Kepentingan nasional kita harus diperjuangkan semaksimal mungkin,” kata Moeldoko di Kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia ingin menjadi negara maju. Namun, di luar sana, ada negara-negara maju yang tidak menginginkan hal itu terjadi. Negara mana yang dimaksud Jokowi?
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Hal itu dicuitkan Jokowi saat mengomentari dinamika politik-ekonomi terkait tuntutan Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap penghentian ekspor nikel oleh Indonesia. Indonesia kalah gugatan dan harus menyalurkan kembali nikelnya ke luar negeri.
“Indonesia menghentikan ekspor nikel mentah dan meningkatkan industri hilir. Akibat kebijakan tersebut, Indonesia digugat Uni Eropa di WTO, dan kalah,” kata Jokowi melalui akun Twitternya, kicauan Jokowi, Sabtu (3/12/2018). ). 2022).
“Walaupun Indonesia kalah, kami tetap mengajukan banding. Hilirisasi masih berlanjut,” kata Jokowi.
Jokowi menyamakan situasi ini dengan zaman Kompeni VOC. Jika sebelumnya ada kerja paksa dan tanam paksa, sekarang ada ekspor paksa melalui permintaan Uni Eropa di WTO yang memaksa Indonesia mengekspor nikel mentah, padahal Indonesia menginginkan nikel tersebut diolah di dalam negeri.
Kemudian, Jokowi menyebut ada negara maju yang ingin mempertahankan posisinya. Banyak negara maju tidak rela melihat negara berkembang menjadi negara maju. Menurut Jokowi, itu adalah sikap yang manusiawi. Indonesia tidak perlu berkecil hati dan takut. Terkait kekalahan Indonesia terhadap Uni Eropa dalam gugatan di WTO, akan ada putaran kedua melalui banding yang diajukan Indonesia.
“Semua negara ingin maju. Negara maju ingin memastikan negaranya terus maju. Negara berkembang berusaha menjadi negara maju. Ada juga negara maju yang tidak ingin melihat negara berkembang menjadi negara maju,” kata Jokowi.
“Apapun tantangannya, Indonesia tetap menuju negara maju,” kata Jokowi.
(ain/dna)