Jakarta –
Media sosial kini heboh dengan pernyataan influencer Gitasav yang menuding seorang netizen ‘stunting’. Dalam tangkapan layar yang viral, Gitasav melontarkan tudingan itu saat menanggapi komentar fitnah seorang netizen di Instagram.
“Tidak perlu diingatkan, tidak perlu menghujat teman-teman, dialah yang paling benar, biarlah, lebih baik,” jelas seorang netizen di bagian komentar Instagram @gitasav, yang ditunjukkan dalam tangkapan layar yang kini telah hilang. virus.
“Aku udah ngomong, poin yang kamu dapat adalah ‘Gita merasa paling benar’ gan? Dulu kamu lemot, jadi agak lemot,” kata Gitasav menanggapi komentar tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasti Wardoyo, SpOG menegaskan, stunting jangan dijadikan bahan lelucon untuk meremehkan orang lain. Pasalnya, penderita stunting sebenarnya memiliki bakat yang cerdas.
Namun karena kebutuhan gizi tidak terpenuhi pada usia 1.000 hari pertama atau sebelum usia dua tahun, maka pertumbuhan tidak optimal. Dalam hal ini, perawakan pendek, gangguan kecerdasan intelektual, dan rawan penyakit pada usia 45 tahun ke atas.
“Sebenarnya saya hanya berharap masyarakat tidak memandang rendah orang dengan status karena pola makan atau sakit. Orang stunted itu pintar, sangat bertalenta, tapi karena keadaan itu jadi tidak maksimal,” kata dr Hasto saat dihubungi. . detikcomSenin (28/11/2022).
“Jadi jangan meremehkan dan melecehkan orang karena tidak beruntung. Ibarat anak kecil bisa tinggi tapi kecelakaan, dan kalau kakinya patah maka dia tidak bisa berdiri tegak. Itu tidak boleh disalahgunakan. . I berpikir begitu, jadi jagalah kehormatan kami,” imbuhnya.
SELANJUTNYA: Benarkah orang yang kerdil lebih lambat berpikir?
Simak Video “Pemerintah Alokasikan Anggaran Untuk Kurangi Stunting Tahun 2022 Rp 25 T”
[Gambas:Video 20detik]