Jakarta –
Kementerian ESDM menanggapi wacana paket bantuan tersebut pemasak nasi or penanak nasi senilai Rp 500 ribu yang terbilang mahal. Ada wacana pemerintah mendistribusikan 680.000 unit penanak nasi untuk mendorong penggunaan energi bersih dan meningkatkan konsumsi listrik per kapita.
Plt Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan hal ini masih dalam tahap perencanaan. Ia juga mengatakan, anggaran untuk bantuan ini belum ada.
“Ya sudahlah, itu rencananya kan? Mungkin dikira merek ya? Uangnya belum masuk,” ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (28/11). /2018). 2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ayah masih belum banyak bicara tentang skema kemitraan pemasak nasi or penanak nasi. Perkembangan terbaru dari program ini seperti yang dijelaskan dalam seminar.
“Nanti kalau ada update terbaru akan saya sampaikan, nah bagaimana dengan posisi seperti yang disampaikan di seminar. Jadi tidak ada update dari segi itu,” ujarnya.
Wacana pembagian nasi periuk terungkap dalam Forum Diskusi Umum yang digelar Jumat (25/11) lalu. Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo mengatakan kebijakan tersebut sedang dibahas.
“Ini baru pembahasan yang belum dipublikasikan tentang bantuan e-cooking atau penanak nasi elektrik,” ujarnya.
Dalam paparannya disebutkan sebanyak 680.000 unit alat bantu penanak nasi listrik (BPNL) akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN 2023 Kementerian ESDM.
Disebutkan pula bahwa tidak diperlukan tambahan tenaga dan nilai paket program ini adalah Rp 500.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penerima pemasak nasi or penanak nasi akan mengacu pada data Kementerian Sosial (Kemensos).
(acd/gbr)