Jakarta –
Sifilis atau dikenal dengan sebutan raja singa oleh masyarakat umum, merupakan salah satu infeksi menular seksual yang paling serius. Pada kebanyakan kasus, gejala sifilis seringkali terabaikan karena kondisinya relatif ringan. Namun, gejala ini lebih fatal bila ditangani dengan pengobatan yang tepat.
Sifilis disebabkan oleh penularan bakteri Treponema pallidum melalui hubungan seksual dan transfusi darah. Selain itu, ibu hamil penderita sifilis berpotensi besar menularkan bakteri tersebut ke janinnya.
Misinformasi yang masih tersebar di masyarakat adalah sifilis dapat menular dari barang-barang yang digunakan oleh orang yang terinfeksi, seperti pakaian, alat makan, dudukan toilet, atau gagang pintu. Anda tidak perlu mempercayainya karena pernyataan ini sudah dipastikan tidak benar.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Meski begitu, menjaga kebersihan diri, terutama di bagian pribadi, tetap penting untuk mencegah masuknya kotoran dan bakteri lain ke dalam tubuh.
Gejala sifilis
Waktu rata-rata antara tertular sifilis dan timbulnya gejala pertama berkisar antara 10-90 hari. Mengikuti tahapannya, gejala sifilis dapat berkembang selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Waspadai kondisi dari level berikut dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
1. Panggung Utama (Awal)
Pada tahap awal, penderita sifilis mungkin hanya melihat satu atau beberapa luka kecil yang tidak mengganggu. Luka ini bisa tumbuh di penis/vagina, anus, atau di mulut.
Karena sifatnya yang tidak mencolok, orang sering mengabaikannya. Padahal jika diketahui lebih dini, kemungkinan untuk menyembuhkan sifilis akan lebih besar.
2. Tingkat Menengah
Pada tahap ini, ruam kulit mulai muncul di lebih dari satu bagian, terutama telapak tangan dan telapak kaki. Ruamnya kasar, merah dan sedikit gatal. Gejala lain mungkin termasuk:
Demam Pembengkakan kelenjar getah bening Sakit tenggorokan Rambut rontok Sakit kepala Penurunan berat badan Nyeri otot Mudah lelah
3. Tahap Laten
Tahap laten adalah periode di mana tanda atau gejala sifilis tidak terlihat atau muncul di kulit selama 12 bulan atau tahun. Saat fase ini muncul, penderita menganggap penyakitnya sudah sembuh dan memutuskan untuk tidak menjalani pengobatan. Padahal, pengobatan yang kurang optimal dapat menyebabkan gejala memburuk dan memicu sifilis tersier.
4. Tahap Tersier
Stadium tersier dapat dikatakan komplikasi karena mempengaruhi fungsi organ lain. Tahap ini terjadi 10-30 tahun setelah infeksi dimulai. Sifilis tersier adalah tahap paling parah yang mengakibatkan kondisi serius dan mengancam jiwa.
Tanpa pengobatan, sifilis dapat menyebar ke otak dan sistem saraf (neurosifilis), mata (sifilis okular), atau telinga (autosifilis). Berikut tanda-tandanya:
Gejala neurosifilis: sakit kepala, kelemahan otot, sulit fokus, bingung, perubahan kepribadian, dan demensia. Gejala sifilis okular: sakit mata, mata merah, penurunan kualitas penglihatan, kebutaan. Gejala autosifilis: pusing, vertigo, sering bersiul (tinnitus)
Tanda sifilis hanya bisa didiagnosis melalui tes darah atau pemeriksaan sampel luka. Jika sifilis masih dalam tahap awal, kemungkinan sembuh lebih besar dengan pengobatan antibiotik penisilin. Carilah saran medis sesegera mungkin jika Anda merasakan kondisi ini.
Simak Video “Gejala Cacar Monyet Dilaporkan Mirip Infeksi Menular Seksual”
[Gambas:Video 20detik]
(suk/suk)